Ada satu dari sekian seni musik lokal yang masa depannya mulai mengkhawatirkan. Ia adalah Genggong, seni musik dengan alat sederhana yang kini hanya dimainkan oleh segelintir tetua. Anak-anak muda sudah tidak menggemarinya, atau bahkan tidak mengenal betul seni music ini, Genggong merupakan sebuah alat musik tradisional berbentuk tipis dan kecil, memililki beberapa jenis dan dimainkan dengan beragam cara, ada yang dipetik, ditarik dan dipukul. Genggong terbuat dari pelepah pohon enau yang di ambil kulit luarnya yang keras. Ada juga yang terbuat dari tembaga dan besi. Genggong diklarifikasikan sebagai golongan idiofon karena sumber bunyi berasal dari batang tubuh alat musik itu sendiri. Genggong menggunakan rongga mulut sebagai resonator (rongga suara) untuk dapat menghasilkan suara berupa dengungan yang khas. Dari banyak sumber, Genggong juga sudah dikenal di daerah-daerah lain dengan nama yang bermacam-macam. Di Jawa dan Sunda Genggong dikenal dengan sebutan Karinding.