Pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) merupakan upaya untuk menggelorakan semangat gotong royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan yang berlandaskan keswadayaan sebagai sistem nilai sosial budaya yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat kita, agar masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab dalam melaksanakan, memanfaatkan dan melestarikan semangat dan jiwa gotong royong yang telah mulai luntur dalam dinamika masyarakat yang modern.
Semangat gotong royong yang selalu didengungkan oleh Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Desa sudah hamper memudar, adanya arus moderninasi dan globalisasi atau pengaruh budaya barat yang begitu deras dewasa ini, yang langsung bisa menembus hingga ke pelosok tanah air yang tidak bisa lagi mampu dibendung oleh siapapun, termasuk oleh pemerintah, mengakibatkan adanya suatu perubahan yang sangat mendasar pada tatanan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Ini menimbulkan pengaruh yang luar biasa terhadap budaya yang selama ini dijunjung tinggi oleh bangsa ini, terutama budaya tradisional yang dikenal dengan sebutan budaya gotong royong yang menjadi kebanggaan bangsa. Dalam waktu yang relatif singkat telah berubah dengan kecepatan yang sangat tinggi menjadi sifat-sifat egoistis, individualistik dan sifat masa bodoh serta tidak mau lagi peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, baik itu tetangga, teman dekat bahkan orang-orang yang hidupnya kurang beruntung. sifat-sifat seperti ini sudah mulai terlihat menonjol, sehingga budaya gotong-royong yang di masa lalu berdiri tegak, berangsur-angsur mulai menipis.
Bila di masa lalu masyarakat terutama yang tinggal di wilayah pedesaan atau penduduk prural, selalu dilindungi oleh adanya jaminan sosial, berupa budaya gotong-royong dan saling tolong-menolong diantara warga masyarakatnya, budaya itu terlihat begitu kentalnya, namun akhir-akhir ini budaya yang sangat baik itu kalau tidak hati-hati dan tidak ada yang memotivasi untuk membangkitkan kembali, dikhawatirkan akan berubah menjadi budaya yang hanya mementingkan kepentingan pribadi atau golongan yang sifatnya sesaat. Hal ini sangat membahayakan bagi kelangsungan berbangsa dan bernegara terutama bagi kesatuan dan persatuan bangsa.
Untuk mengatasi permaslahan diatas, Pemerintah Desa Gelangsar berusaha semaksimal mungkin untu tetap melestarikan dan mengembangkan sifat gotong royong, terbukti dengan terlaksananya gotong royong pelebaran ruas jalan Dusun Lilir Utara sepanjang 1.000 m berjalan dengan lancar, Kepala Desa Gelangsar selalu menghimbau sekligus memberikan contoh kepada masyarakat untuk selalu bergotong royong dan saling menolong sesame warga agar pembangunan dalam bentuk fisik maupun non fisik bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.